
Prestasi SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan Go Internasional
08/05/2018TAPTENG | SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, salah satu sekolah yang sudah terukur dalam pelaksanakan sistem pendidikan yang unggul dan menjadi salah satu contoh sekolah unggulan terbaik di provinsi Sumatera Utara. Tak haanya di kancah nasional, prestasi international juga diraih siswa-siswi sekolah besutan H Akbar Tandjung tersebut.
Tak heran, jika SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, bukan hanya mampu mengukir prestasi dengan menempa kualitas anak didiknya di kancah nasional saja, bahkan dapat mengharumkan Indonesia di berbagai event internasional.
Baru-baru ini, Goethe Institut Jerman memilih para siswa SMAN 1 Plus Matauli Pandan yang mempunyai kemampuan dalam Bahasa Jerman untuk diberikan beasiswa ke Jerman dalam program Sommerjugenkurs 2018.
Beasiswa ini akan diberikan kepada siswa yang berhasil meraih nilai standar tertinggi dari tes level A2 yang diujikan kurang lebih selama 3 hari di kampus SMAN 1 Plus Matauli.
“Ini merupakan kesempatan langka, karena satu-satunya SMA di Sumatera Utara yang diberikan kesempatan mendapat beasiswa ke Jerman untuk siswanya adalah SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan,” sebut Kepala SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Murdianto S.Pd, MM.
Sedangkan materi tes, sambung dia, mengujikan seluruh keamampuan berbahasa dalam bahasa Jerman, yakni: Hoeren (kemampuan mendengar), lesen (membaca), schreiben (menulis) dan sprechen(berbicara).
Adapun dua siswa yang berhasil meraih nilai tertinggi dan mendapatkan beasiswa ke Jerman, Gilang Syahrizal M siswa kelas XI A8 dan Archie Edric Harefa kelas XI A10. Keduanya, akan berangkat ke Jerman pada Juli-Agustus 2018 selama kurang lebih 3 pekan.
Selama di Jerman siswa ini akan mempelajari Bahasa Jerman lanjutan, budaya, tempat pendidikan dan wisata serta kemampuan berbahasa dengan warga Jerman.
Selain itu, SMAN 1 Plus Matauli Pandan juga mengirimkan siswa-siswi terbaiknya ke luar negeri untuk program pertukaran pelajar AFS/YES tahun 2018. Di antaranya, empat siswa terbaik sedang dan akan dikirimkan ke Amerika Serikat, Polandia dan Swiss.
“Siswa kami mewakili Indonesia dari program pertukaran pelajar AFS/YES yang bekerjasama dengan Bina antar-Budaya Medan. Mereka membawa misi budaya Indonesia yang berbasis edukasi di negara lain. Saat ini ada salah satu siswa kami sedang mengikuti program Global Citizenship (Kewarganegaraan Global/Dunia) di Polandia,” ujar Murdianto.
Keempat siswa tersebut, Alainya Fathiya Zahra kelas XI A1 di Polandia dalam program Trimester Global Citizenship sejak Januari-April 2018. Selain itu, Ade Nabila Harpil kelas XI A5, Zidan Dzulyadain Amri kelas XI A10 dan Aldi Nauval Fitrah kelas XI A10 akan berangkat ke Amerika Serikat dan Swiss yang direncanakan pada Agustus 2018-Juni 2019.
Selain itu, prestasi di event internasional, yakni dalam rangka 10 tahun PASCH, Zahra Wanda Ashfarina Muslim siswa kelas XI IPA 8 dan Muhammad Sukri siswa kelas XI IPA 8, menjadi satu-satunya dari Indonesia meraih peringkat 4 untuk perlombaan “Wie Deutsch mein Leben veraendert hat” yang diadakan oleh Goethe Institut.
Perlombaan tersebut diikuti 1200 sekolah yang tergabung sebagai mitra PASCH dari 100 negara di seluruh dunia. Dimana juara 1 dari Rusia, juara 2 Ho-Chi Min, juara 3 dari ukraine dan juara 5 dari Brasil. Di Indonesia hanya 28 sekolah sebagai mitra PASCH dan di pulau Sumatera hanya ada dua, yaitu satu di Aceh dan SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan merupakan satu-satunya di Sumatera Utara,” ucap Murdianto didampingi guru pembimbing Rohanawati Tampubolon kepada RAKYAT di Pandan, Kabupaten Tapteng, Senin (7/5). (Freddy A Pardosi/rel)